Pages

Rabu, 25 November 2009

Seorang laki-laki sedang duduk santai di bawah sebuh pohon setelah seharian bekerja di sawah. Tiba-tiba

Senin, 16 November 2009

Dear My Frends

  1. Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
  2. Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
  3. Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
  4. Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?
  5. Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?
  6. Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?
  7. Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?
  8. Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tersebut akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tersebut?
  9. Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tersebut pasti dikabulkan?
  10. Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar-benar tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan
Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar-benar butuh sesuatu yang saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tersebut akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar-benar sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya ..

Ok, inilah yang harus anda lakukan ... : Kirim kepada SEMUA TEMAN anda! Tapi anda harus MELAKUKANNYA dalam satu jam setelah membuka surat ini! Sekarang ... BUAT 1 PERMINTAAN !!!! Buat sekarang, Ini kesempatan terakhir anda!!! Saya harap anda telah membuat suatu permintaan, Sekarang kirim surat ini kepada:

1 orang : Permintaan anda akan terwujud dalam satu tahun
3 orang : 6 bulan
5 orang : 3 bulan
6 orang : 1 bulan
7 orang : 2 minggu
8 orang : 1 minggu
9 orang : 5 hari
10 orang : 3 hari
12 orang : 2 hari
15 orang : 1 hari
20 orang : 3 jam

Jika anda hapus setelah membaca ... anda akan menghabiskan satu tahun tanpa keberuntungan! Tapi, jika anda kirim kepada (paling tidak) dua teman ... anda akan memiliki 3 tahun penuh

Minggu, 15 November 2009

Tathoyyur (merasa sial)

Makna tatahayyur berasal dari ath-thiyarah, yaitu berarti merasa sial karena suatu hal. Pada mulanya, dahulu orang Arab merasa bernasib sial karena burung-burung tertentu, seperti: gagak dan burung hantu, serta berbagai hewan lainnya. Kemudian hal istilah ini dimutlakkan penggunaannya pada semua perasaan sial, apapun bentuk dan penyebabnya.

Hukum Tathayyur dalam Tinjauan Syari’at

Di dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada penyakit menular, dan tidak ada kesialan karena burung serta burung hantu dan bulan shafar, tidak pula karena jin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits tersebut, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menolak adanya penyakit menular dan thiyarah, serta menafikan (meniadakan adanya kesialan akibat burung malam, yakni burung hantu. Karena dahulu mereka menganggap sial yang disebabkan hal-hal tersebut.

Bentuk Thiyarah ini merupakan bentuk kesirikan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang membatalkan keperluannya karena thiyarah, maka sesungguhnya ia telah syirik”. (Shahih, HR. Ahmad 2/220 dan Tabrani 5/105).

Juga hadits marfu’ dari Ibnu Mas’ud,
“Thiyarah adalah syirik, Thiyarah ialah syirik !” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Tathayyur dikategorikan syirik karena dalam perasaan sial dengan melihat burung atau manusia, ataupun karena bergantinya bulan dan semisalnya, terdapat keyakinan, bahwa semua itu mempunyai pengaruh buruk tanpa adanya kehendak Allah Subhanallahu wa Ta'ala, serta terdapat keyakinan bahwa semua terdapat kekhususan dengan kemalangan tersebut.

Berbagai Bentuk Tathayyur di Masyarakat pada Zaman Kini

Bentuk Tathayyur masa kini merupakan kelanjutan dan kelanjutan tathayyur masa lampau. Bentuk tathayyur masa lampau yang masih terbawa sampai sekarang, adalah merasa sial karena adanya burung gagak atau burung hantu. Ada rasa pesimis, bahwa jika ada burung hantu di dekat rumah, maka akan menandakan bahwa penghuni rumah tersebut akan mengalami musibah (kematian).
Termasuk bentuk tathayyur, adalah merasa sial karena adanya bulan tertentu,misalnya bulan Shafar. Banyak orang yang menghindari bulan ini untuk pernikahan. Demikian juga ada sebagian orang yang merasa sial dengan bulan Syawwal atau bulan Dzulqa’dah. Atau juga bulan Muharram (bulan terbunuhnya Husain radhiyallahu’anhu), sehingga mereka tidak mau melangsungkan pernikahan di bulan ini.

Termasuk kategori Tathayyur yang lain, yaitu merasa sial karena orang tertentu, dan menganggap bahwa orang tersebut sebagai pembawa sial.
Termasuk tathayyur pula, yaitu merasa sial karena angka tertentu, seperti angka tiga belas, atau angka empat. Oleh karenanya, sebagian orang tidak mau bepergian di tanggal 13, tidak mau membeli rumah nomor 13, tidak mau memberi nomor lantai ke-13 pada gedung bertingkat (biasanya diberi nomor 12a atau 12b). Yang demikian ini (keyakinan sialnya angka 13), merupakan keyakinan kaum nasrani yang bathil. Sedangkan sialnya angka 4, merupakan keyakinan suku Tionghoa.

Masih banyak lagi tathayyur yang lain, yang initinya adalah merasa akan kesialan, atau merasa akan terjadi seusatu yang buruk pada dirinya karena suatu benda ataupun perbuatan. Yang mana semua ini bersifat ghaib. Padahal manusia tidaklah mengetahui sesuatu yang ghaib, demikian pula Nabi yang mulia Shallallahu 'alaihi wa sallam juga tidak mengetahui sesuatu yang ghaib, kecuali dijelaskan oleh Allah Subhanallahu wa Ta'ala melalui wahyu.

Penanggulangan Serta Solusi dari Kerusakan Tathayyur

Pertama
Pemahaman yang benar serta keimanan yang kokoh, bahwa hanya Allah Subhanallahu wa Ta'ala yang memiliki kekuasaan, segala sesuatu ada di tangan-Nya. Dan harus meyakini, bahwa tidak ada suatu benda pun yang mempunyai pengaruh, kecuali atas ijin Allah Subhanallahu wa Ta'ala. Allah tidak menjadikan kekhususan pada nama dan angka tertentu untuk memberikan pengaruh yang jelek, yang menyebabkan nama dan angka tersebut harus dijauhi.

Kedua
Pengetahuan terhadap larangan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam akan thiyarah dan penolakan beliau terhadapnya. Begitu pula perlu mengetahui penolakan dan sikap keras beliau terhadap perkara ini. (lihat hadits-hadits di atas).

Begitu pula pengetahuan dan ilmu seseorang tentang banyaknya pahala yang akan diperoleh dengan sebab tidak melakukan tathayyur. Sebagaimana sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang 70 ribu orang yang bakal masuk surga tanpa hisab :

“Mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak minta divas dengan besi, tidak merasa sial karena burung, dan mereka yang bertawakal kepada Allah”. (HR Muslim dan lainnya)

Apabila manusia memahami serta mengenal bahaya masalah (tathayyur )ini serta pahala yang diperolehnya apabila menjauhi tathayyur, pasti ia akan menjauhinya.

Ketiga
Bertawakallah dengan baik kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala. Sesungguhnya tawakal ini akan menghapus tathayur dan tasyaum

Keempat
Hendaklah berkata

“Ya Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikanmu, dan tidak ada melainkan milikmu, dan tidak ada sesembahan selain engkau”. (Hadis Shahih dikeluarkan Ahmad (2/220) dan Thabrany(5/105))

Kelima
Hendaklah manusia melakukan sesuatu yang diinginkan dengan landasan percaya kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala dan tawakal kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala serta berdasarkan keyakinan bahwa di situ tidak akan terjadi kesialan atau yang lainnya.

Senin, 09 November 2009

Seberapa lapang Hati kita

Suatu ketika ada seorang murid mendatangi ustadnya. Ia datang dengan kondisi yang kurang bersemangat. Dari raut mukanya nampak kesedihan dan keputusasaan yang serius. Sang ustad menyambutnya dengan senyuman dan memberikan kesempatan kepada sang murid untuk bercerita. Kesempatan itupun tidak disia-siakan, simurid segera bercerita tentang permasalahanyang menimpanya. Tak sekedar satu atau dua permasalahan, tetapi hampir seluruh hidupnya ditumpahkan kepada sang ustad.

Selesai bercerita, si murid meminta nasehat kepada sang ustad.Tanpa berkata, sang ustad meninggalkan si murid dan tak lama kemudian telah kembali dengan membawa segelas air putih, sebuah sendok dan dua plastik garam. Diserahkan kepada sang murid, lalu seplastik garam dan sebuah sendok. Kata sang ustad, "Masukkan semua garam yang ada di plastik itu kedalam gelas, lalu aduklah"

Sang muridpun langsung menuruti perintah sanga ustad. Selesai mengerjakan perintah sang sang guru, ustad pun kembali berkata " Minumlah air yang ada didalam gelas." Sang murid bingung, ia berkeluh kesah segala macam masalah, mengharap nasihat, tetapi mengapa diberi ramuan minuman garam. Namun karena sang murid merasa tidak enak jika tidak bersedia menurut perintah sang ustad, maka ramuan garam tersebut diminumnya.

Sang ustad memberikan isyarat bahwa sang murid cukup merasakan rasanya saja, tidak perlu meminumnya. Kemudian sang ustad mengajak muridnya kesebuah kolam. Kata sang ustad, "Masukkan semua garam yang ada diplastik itu kedalam kolam, lalu aduklah air kolam dengan bambu itu sehingga garamnya merata."

Simurid pun langsung menuruti perintah sang ustad. Selesai ia mengerjakan. Sang ustad kembali berkata , " Ambillah segelas iar dari kolam itu, lalu rasakan bagaimana rasa air yang telah anda ambil. " sang murid kembali heran dengan perintah sang ustad. Ia terus bertanya, saya datang untuk meminta nasihat mengapa disuruh meminum air garam. Namun sekali lagi sanga murid tidak enak jika tidak bersedia menuruti perintah ustad, maka air tersebut di cicipinya.

Setelah sang murid mencicipi air yang diambil dari kolam, sang ustad berkata, "bayangkan kalau gelas atau kolam ini adalah HATIMU dan garam adalah MASALAHMU. kalau maslahmu dimasukkan kedalam hatimu yang sempit yang digambarkan dalam bentuk gelas, maka anda akan merasa sangat asin, Artinya anda merasa betapa berat masalah yang dipikul pada saat itu. Akan berbeda kalau garam itu Anda lemparkan ke dalam kolam, Anda aduk dengan cara yang sama lalu diminum, ternyata air itu jauh lebih tawar dibanding yang pertama.

Intinya adalah HATI ANDA.....
Maksud dari cerita diatas adalah, jika kita menyempitkan hari kita maka masalah bisa akan terasa berat. Akan tetapi anda luaskan hati anda, lapangkan hati anda maka masalah tidak akan seberat yang pertama. Kelapangan hati akan menjadi tenang.

Besar kecilnya masalah bagaimana cara hati menampungnya, akan jadi berat bila hati kita memiliki tempat yang sempit untuk menampungnya dan akan jadi ringan jika kita melapangkannya.

HATI MANUSIA IBARAT CERMIN....Semakin jernih dengan Dzikrullah, semakin hitam karena maksiat.

Wallahualam Bissowab.....

Watawa sowbilhaq...Watawa sowbissobr

Penyakit yang Menimpa wanita tak Berjilbab


Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab ) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab ) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:

وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم (الأنفال: 32)

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32). Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab ), bahkan malah tetap bertabarruj

Belajar Tanpa henti


Alkisah, seorang penebang pohon yang sangat kuat melamar pekerjeaan kepada seorang pedagang kayu. Ia beruntung karena diterima bekerja. Selain itu ia mendapatkan posisi dan gaji yang memuaskan. Karenanya, sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja dengan optimal.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan dan berkata, “Bagus, bekerjalah sepeti itu, “

Penebang pohon itu semakin termotivasi saat mendapatkan pujian dari majikannya. Pada keesokan harinya, ia kembali bekerja keras, tetapi hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon kayu. Pada hari ketiga, ia hanya berhasil merobohkan 10 batang Pohon. Hari hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkan makin sedikit.

“aku mungkin telah kehilangan kekuatan. “pikir penebang pohon itu

kemudian penebang pohon itu menemui maikannya dan meminta maaf kepadanya. Tanpa di tanya ia mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apa penyebab kinerja kerjanya menurun dilihat dari jumlah pohon yang berhasil ditebangnya.

“kapan saat terakhir engkau mengasah kapak ?” tanya sang majikan
“mengasah ? Saya tidakpunya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon. “ jawabnya.

Sekarang ini, banyak orang yang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka tidak lebih bahagia dari sebelumnya. mengapa ? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya agar 'kapak” kita tetap tajam ?

Kita sering disibukkan oleh aktivitas yang menyita waktu. Kita kerja keras habis-habisan sehingga mengabaikan hal penting yang sebenarnya dilakukan. Berkerja keras dan beraktivitas bukanlah sebuah kesalahan. Apa yang kita lakukan menjadi tidak berarti jika kearifan kita tidak bertambah.

Kita semua membutuhkan waktu untuk berfikir, merenung, belajar dan bertumbuh. Jika kita tidak punya waktu untuk mengasah kampak, kita akan kehilangan efektivias.

Setan dan Manusia

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh.Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!"

Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, "Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!" Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya magrib,temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu. Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi,dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !" .

Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?". "Aku takut !",jawab setan dengan suara gemetar."Nenek moyang ku sajayang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada "Adam", telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah). Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil beredar pergi.

Berobat dengan Al Fatihah

Surat Al-Fatihah yang setiap hari kita baca di dalam shalat, ternyata merupakan obat yang mujarab. Bukan sembarang obat. Ia adalah obat untuk penyakit hati dan penyakit badan sekaligus. Surat ini mengandung obat untuk penyakit hati dengan sempurna. Perlu dicatat, segala penyakit hati itu bermula dari dua hal, rusaknya ilmu dan rusaknya qashd (niat/kemauan). Dari keduanya akan muncul dua perkara yang sangat berbahaya, yaitu kesesatan yang merupakan buah dari rusaknya ilmu dan kemurkaan Allah SWT yang merupakan buah dari rusaknya qashd.

Kesesatan dan kemurkaan adalah dua hal yang menjadi kunci dari seluruh penyakit hati. Ayat ihdinash shiraathal mustaqiim menanggulangi kesesatan, dan ayat iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin mencegah kemurkaan. Dengan ditunjukkannya jalan kebenaran dilanggengkannya kita di atasnya, kita tidak akan tersesat selamanya. Karena itu, dia yang paling wajib kita ucapkan adalah doa yang termaktub dalam surat Al-Fatihah ini. Hanya saja, ketika kita membacanya, kita sering tidak merasa sedang berdoa. Kemudian fenomena rusaknya niat/kemauan, akan banyak kita dapatkan pada orang-orang kafir, musyrik dan mereka yang menjadi budak hawa nafsunya. Rusaknya niat/kemauan di sini artinya rusak tujuan dan atau cara mendapatkaa tujuan itu. Kehidupan orang-orang yang mengaku muslim, tetapi menjadi budak hawa nafsunya, tidaklah berbeda dengan orang-orang kafir dan musyrik. Apabila mereka mendapati al-haq sesuai dengan tujuan dan ambisi, mereka meninggalkannya. Ada juga orang-orang yang mempunyai tujuan yang tinggi, akan tetapi tidak menempuh cara yang benar. Maka mereka tersesat dan tentu akan mendapatkan murka Allah SWT, na'udzubillah. . . Sebenarnya, ayat iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin yang menjadi obat bagi rusaknya qashd mempunyai komposisi yang harus terpenuhi secara keseluruhan. Komposisinya sebagai berikut:

1. Hanya beribadah kepada Allah SWT
2. Berdasarkan perintah atau syari'atNya
3.Tanpa ditunggangi oleh hawa nafsu
4. Bukan dengan hasil pemikiran atau aturan buatan manusia
5. Meminta i'anah (pertolongan) kepada Allah SWT, agar dapat beribadah kepadaNya.

Apabila komposisinya utuh, --insya Allah-- ia akan benar-benar menjadi obat. Adapun Al-Fatihah sebagai obat untuk penyakit badan, Abu Said Al-Khudri r.a. meriwayatkan (lihat Bukhari 2276, Muslim 2201), bahwa seorang shahabat pernah meruqyah seorang pemuka suatu daerah yang tersengat binatang berbisa dengan surat ini. Dengan izin Allah SWT, pemuka kaum itu sembuh, padahal ia bukanlah orang baik-baik, karena mungkin ia bukan termasuk kaum Muslimin, atau setidaknya ia adalah seorang yang bakhil, sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim r.a. diawal-awal kitab Madaariju As-Saalikiin. Lalu bagaimana jika yang diobati adalah seorang Muslim yang baik?. Wallahu a'lam bish shawab.

Wasiat nabi Muhammad SAW


Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ; Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku. "Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku. "Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah." "Lagi ya Rasulullah." "Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku." "Lagi ya Rasulullah." "Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka." "Tambahilah lagi." "Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya." "Tambahlah lagi untukku." "Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)." Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya." Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam.

Asal Mula Kumandang Adzan

Seiring dengan berlalunya waktu, para pemeluk agama Islam yang semula sedikit, bukannya semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dmusnahkan. Semakin hari semakin bertambah banyak saja orang-orang yang menjadi penganutnya. Demikian pula dengan penduduk dikota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada dikota itu sudah menerima Islam sebagai agamanya. Ketika orang-orang Islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjama`ah. Kini, hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan ataupun kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya. Dan tentunya, kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus-menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk Islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing-masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jama`ah dimulai. Atas timbulnya dinamika pemikiran diatas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba. Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul. Saran-saran diatas memang cukup representatif. Tapi banyak sahabat juga yang kurang setuju bahkan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasannya sederhana saja : itu adalah cara-cara lama yang biasanya telah dipraktekkan oleh kaum Yahudi. Rupanya banyak sahabat yang mengkhawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara lain.

Lantas, ada usul dari Umar r.a jikalau ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Saran

ini agaknya bisa diterima oleh semua orang, Rasulullah SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana itu bisa dilakukan ? Abu Dawud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid r.a meriwayatkan sbb : "Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan, suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud hendak menjual lonceng itu. Jika memang begitu aku memintanya untuk menjual kepadaku saja. Orang tersebut malah bertanya," Untuk apa ? Aku menjawabnya,"Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat." Orang itu berkata lagi,"Maukah kau kuajari cara yang lebih baik ?" Dan aku menjawab " Ya !" Lalu dia berkata lagi, dan kali ini dengan suara yang amat lantang ," Allahu Akbar,…Allahu Akbar….." Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Rasulullah SAW dan menceritakan perihal mimpi itu kepada beliau. Dan beliau berkata,"Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah disamping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang." Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal." Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar r.a, ia juga menceritakannya kepada Rasulullah SAW. Nabi SAW bersyukur kepada Allah SWT atas semua ini.

70 Kali Memohon

Ada seorang kakek yang tinggal di India. Umurnya sudah lebih dari 70 th. Sepanjang hidupnya selama 70 th itu, ia gunakan untuk menyembah berhala dari batu. Setiap hari ia begitu taat menyembah tuhannya itu. Suatu ketika, kakek ini punya suatu keinginan. Ia pun kemudian mendatangi tuhannya seraya memohon agar doa`nya dapat dikabulkan. "Oh, tuhanku Latta. Oh tuhanku Uzza. Tujuh puluh tahun aku terus menerus menyembahmu. Selama itu, tak ada sesuatupun yang aku mohonkan kepadamu. Sekarang, aku ada permohonan kepadamu. Mohon, kabulkanlah permohonanku ini". Kakek itu memohon sambil merengek-rengek kepada Latta dan Uzza kiranya doa`nya dapat dikabulkan. Demikian seterusnya dia lakukan. Setelah sampai tujuh puluh kali doa` itu ia panjatkan, tak ada sedikitpun pengabulan dari berhala tuhannya yang ia peroleh. Maka kakek itu sedih sekali dan akhirnya putus asa. Dalam keputusasaannya itu, ternyata Allah SWT memberi hidayah kepada kakek. Hati sang kakek Ia lapangkan segera sadar akan kekeliruannya selama ini. Gantilah kakek itu berdoa` kepada Allah SWT . " Ya Allah SWT, baru sekarang aku menghadap-Mu. Aku memohon ssuatu kepada-Mu. Kabulkanlah, ya Allah SWT, permohonanku ini ". Selesai kakek itu bermunajat kepada Allah SWT, maka sesaat kemudian ia mendengar jawban dari Allah SWT. " Wahai hamba-Ku, mintalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu ".

Waktu para malaikat mendengar jawaban yang diberikan Allah SWT kepada sang kakek, maka gemparlah para malaikat. " Ya Allah SWT, tujuh puluh tahun lamanya orang itu musyrik dan menyembah berhala. Dan telah tujuh puluh kali pula ia telah memohon kepada berhalanya agar dikabulkan permohonannya, namun itutidak terjadi. Sekarang, ia baru sekali saja berdoa` kepada-Mu, mengapa Engkau kabulkan permohonannya itu ?" Mendengar pertanyaan para malaikat itu, maka Allah SWT segera memberi penjelasan. " Wahai para malaikat, jika berhala yang benda mati itu tidak bisa mengabulkan permohonannya dan Aku-pun juga tidak, lalu dimana letak perbedaannya antara Aku dan berhala itu ?".

Beda Keinginan dan Kebutuhan

Abdullah bin Umar, khalifah yang terkenal sebagai pembangun Bait al Maqdis, suatu hari terserang oleh suatu penyakit. Para asistennya, sangat mengkhawatirkan umur khalifah karena penyakitnya itu. Ternyata Allah SWT belum berkenan memanggil Abdullah keharibaanNya. Khalifah berangsur-angsur pulih. Setelah agak mendingan keadaannya, Abdullah berniat hendak menyantap ikan panggang. Khalifah kemudian mengutarakan keinginannya itu kepada salah seorang asistennya. Asisten yang setia itu, segera berusaha untuk memenuhi selera junjungannya. Ia pergi mencari ikan dan setelah mendapatkannya segera dipanggangnyalah ikan tersebut.

Abdullah bin Umar menghadapi ikan panggang yang baru saja diturunkan dari panggangannya. Aromanya begitu memikat, sehingga bertambah seleranya dan ingin segera menyantapnya. Dalam keadaan yang siap santap itu, tiba-tiba muncul seorang musafir yang tampak sangat kelaparan. Serta merta Abdullah menyuruh pembantunya untuk segera mengangkat hidangan yang ada di hadapannya itu kepada sang musafir.
Merasa jerih payahnya tidak dinikmati oleh Abdullah, asisten itu protes. Ia keberatan kalau makanan tersebut diberikan kepada musafir tadi. " Tapi ini makanan yang dengan sengaja saya buatkan untuk tuan dan sesuai dengan pesanan tuan." " Wahai, pembantuku ! Tahukah kamu bila aku memakan makanan ini, maka sebetulnya itu aku lakukan karena aku suka. Karena aku menyenanginya. Tetapi, bila musafir itu memakannya, maka itu ia lakukan karena memang ia butuh. Jadi makanan itu lebih berharga bagi dia daripada untukku. Jangan lupa, Allah SWT berfirman : " Kalian sekali - kali tidaklah memperoleh kebajikan sehingga kalian menyedekahkan apa - apa yang kalian senangi ".

Abuhuraira dan Setan

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.
"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah.
Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?" Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya. "Bohong dia," kata Nabi : "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi." Kerana Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan.Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia pun tertangkap. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi." Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu sahaja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk
lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya."Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahawa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna.""Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi."Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya."Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah."Kalimat apakah itu?" tanya Nabi.Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."
Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang ertemu denganmu tiap malam itu?""Entahlah." Jawab Abu Hurairah."Itulah syaitan."

Tujuh hari yang Mungkin terulang


Hari per-1, subuhku terlewat dan aku begitu sibuk akan duniaku hingga zuhurku kuselesaikan saat Hashar mulai memanggil, dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib dengan niat kulakukan bersama isya, itupun terlaksana setelah acara tv selesai Hari ke-2, shalatku tertinggal lagi Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama Hari ke-3 aku lalai lagi akan shalatku.Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dari 200 halaman dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya. Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz Al-qur'an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata Tapi... ketika temanku bertanya tentang novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan shalatku. Sorenya aku datang kesebuah masjid dengan niat mengaji, Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan, Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku. Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disamping kiri & kananku Padahal ba’da magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa
Hari ke-5 kembali aku lupa akan shalatku Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat kelamaan bacaannya,Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat, serunya saat film kesukaanku diputar tadi malam. Hari ke-6 aku semakin lupa akan shalatku Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman-temanku Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar.Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi Saat wanita tua menengadahkan tangannya meminta belas kasihan Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh Hari ke-7 bukan shubuh tapi zhuhur ku pun tertinggal Aku bermalas-malasan ditempat tidurku menghabiskan waktu Selang beberapa saat Dihari ke-7 itu juga Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan sms-nya mengingatkan aku tentang tahajud Kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya? Padahal dari dulu sayap-sayapnya selalu mengelilingiku dan Dia bisa hinggap kapanpun dia mau ¼ abad lebih aku lalai.... Dari hari ke hari, bulan dan tahun Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah Walaupun imanku belum seujung kuku hitam Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang nanti tersisa Bantulah aku untuk tidak meninggalkan Tahajud dan sholatku sehingga ia tetap meninggalkan bekas dalam diriku Saat aku melipat sajadahku.....Amin....